Friday, 4 October 2019

Memaknai Dari '22'




3 bulan lalu tepatnya tanggal 4 juli adalah hari dimana usiaku genap 22 tahun.
22?
DUA PULUH DUA.

Iya Rah, 22 tahun.

Di usia 22 tahun adalah usia dimana seseorang beranjak dari remaja ke fase dewasa. Di fase dewasa ini aku udah nggak bisa mengandalkan orang tua lagi. Di usia 22 ini juga aku harus bisa bersikap layaknya seperti orang dewasa dengan berbagai macam tantangan yang akan aku hadapi nantinya. Percayalah gengs, jadi dewasa itu gak enak. Sometimes, aku berpikir ingin kembali aja ke masa dimana aku anak-anak. Hehe lucu ya aku.

Life must go on, isn't right?

Tetapi aku terkadang merasa sebenarnya aku sudah berada di jalur yang tepat atau tidak? Pekerjaan yang aku jalani apakah sesuai dengan apa yang aku inginkan? Apa ini yang aku mau?Apa yang sudah aku hasilkan dari hidupku sendiri?

Banyak hal yang belum bisa aku lakukan di usia ini, ketika orang lain tau umurku, maka aku sudah di anggap sebagai orang dewasa. Tapi, apakah aku sudah dewasa seperti yang dilihat orang?

Aku merasa belum.

Dalam 22 tahun ini aku sudah bisa mengetahui hal apa saja yang aku suka maupun tidak, aku juga belajar apa arti tanggung jawab, tanggung jawab terhadap diri sendiri, maupun pekerjaan yang aku lakukan. Aku harus menjadi bijak terhadap kenyataan yang aku alami. Kenyataan bahwa di usia 22 tahun merupakan usia aku harus melewati tantangan kedepan nya.

Banyak hal yang keliatannya begitu sulit. Aku sungguh mengalaminya di usia 22 tahun ini, segala hal yang di luar ekspektasiku terjadi.

But, i know i'll be allright this time.
These friends said i dont give up.

Masalah dalam hidup memang akan datang silih berganti.
Aku pernah mendengar dengan adanya masalah, level kehidupan seseorang sedang menaiki anak tangga, dan jika berhasil melewatinya bisa menjadi pribadi yang baru dan lebih baik lagi.

Kupikir aku sedikit mengerti diriku sekarang. Aku cenderung lebih suka melakukan hal yang sesuai dengan perasaan dan mood aku. Beberapa hari ini aku lagi mood nulis di blog  mengenai yang aku rasakan. Sebab itulah yang membuatku nyaman. I don't know why aku memang seperti ini.

Love yourself katanya. Ya inilah diri aku yang sebenarnya. Aku juga lebih cenderung menyimpan perasaan sendiri, aku lebih mudah bersosialisasi kalau bersama dengan orang yang aku kenal baik, lain hal dengan orang yang baru ku kenal aku bisa dibilang irit ngomong.
Karena menurutku There is a moment to talk, there is a moment to be silent.

Seperti lirik dari lagu Taylor Swift yang berjudul 22
Yeah, we're happy, free, confused and lonely at the same time.
It's miserable and magical, oh, yeah.
Lirik tersebut memang mewakili apa yang aku rasakan di usia 22 tahun ini. Merasakan banyak hal yang terjadi secara bersamaan. Suka dan Duka itu akan selalu ada.
Aku sadar aku belum menjadi dewasa sepenuhnya, masih banyak sekali hal yang harus aku pelajari. Karena aku adalah aku. Aku akan selalu cintai oleh aku.

Use your youth as good as possible.


*Bonus Pict* Throwback
Deep down i just wanna say, thank you so much for making me surprise. I love you guys😘💕💯








Terimakasih :)
Salam,
Rahmah

Xoxo

0 comments:

Post a Comment