Ini bukan tentang siapa yang salah dan benar. Tetapi ini tentang kita. Tentang hubungan yang telah asing bagiku. Sebab kini bukanlah kita lagi. Mungkin terkadang kita berpikir bahwa kita tak lagi merasa butuh. Kamu telah tumbuh dengan sendiri, tak lagi butuh sosok seseorang yang sekedar menyemangati.
Kamu pernah bilang walaupun secara gak langsung, bahwa kamu ragu dengan aku. Jika ragu mengapa tidak melepaskan? Sebaiknya dilepaskan jika memang ingin.
Ada sakit yang luar biasa saat aku menyadari semua tak lagi sama. Dan aku hanya berharap semua berjalan seperti sebelum-sebelumnya. Terkadang aku berpikir sebenarnya aku tak bisa menyudahi meski sudah disakiti berkali-kali.
Tak bisa mengakhiri meski sadar tak lagi di prioritaskan.
Tapi aku sekarang gak bisa mengerti bagaimana perasaanmu kepadaku untuk saat ini. Seharusnya dari sini aku juga sudah tau bahwa kamu memang sudah berubah. Hanya saja aku sulit untuk merelakannya. Sulit memberitahu diri sendiri bahwa seaeorang bisa saja berubah. Termasuk kamu.
Aku gak tau sayang aku ke kamu karna benar rasa 'sayang' atau karna 'sayang' harus berakhir seperti ini mengingat i grew up with 'us'. Kita gak lama kenal namun setelah itu dekat selama hampir 8 tahun.
Kamu tau?
Rasa kamu ke aku terlihat sudah memudar. Sudah tidak ada aku lagi dihati kamu.
Tapi, berbeda dengan diriku.
Aku gak paham, meski sudah dibuat kecewa hingga berpikir untuk menjauh. Namun pada akhirnya aku tetap bisa memafkan kamu.
Karna bagi aku memulai dari awal lagi dengan orang baru bukanlah jalan keluar.
Tapi kalau ku tanya berkali-kali kamu slalu jawab serius denganku. Tetapi serius yang bagaimana menurut kamu? Serius kamu gak ada buktinya. Aku gak meminta serius dalam hal lain. Aku tau dalam hidup juga mengajari bahwa tidak boleh mengharapkan sesuatu kepada manusia. Tapi kamu selalu berpikir keseriusan yang kumau itu mengarah ke yang lain. Kalau kamu baca ini pasti kamu paham. Aku gak bisa mengungkapkan disini.
Yang ku mau hanya satu sebenernya, Setidaknya kamu peduli sama aku. Sesulit itu?
Kamu bilang kamu sibuk?
I know, akupun sama.
Tapi bedanya, sesibuk apapun aku, aku berusaha tetap peduli dengan kamu. Sedangkan kamu sekarang gak pernah menganggap aku ada.
Hingga pada akhirnya, aku merasa. Kamu aja gak peduli. Jadi buat apa aku peduli? Pliss kasih tau kalau aku salah bersikap seperti ini.
Aku sekarang gak mau berandai-andai. Sebab, aku sudah lelah dengan segala ekspektasiku. Aku hanya berusaha tuk terus berdoa biar Allah yang mengatur jalanku.
Tidak apa-apa memang seharusnya begini. Berhenti saling menyalahkan ya. Semesta selalu memiliki cara untuk menjauhkan apa yang semestinya tidak bisa bersama.
Kadang kamu harus melepaskan bukan karna gak sayang. Tapi itu karena kamu lebih menyayangi diri kamu supaya tidak terus terluka.
Kamu slalu bertanya. 'Kamu udah gak mau ya sama aku?' aku mohon jangan bertanya itu terus. Seharusnya kamu tanya diri kamu sendiri yang sudah gak mau dalam hubungan kita ini siapa? Kamu atau aku? Hehe
Dari semua sikap kamu ke aku pun sudah jelas itu jawabannya. Bohong kalau aku bilang gak pernah kesal sama kamu. Bukankah aku sudah sering bilang : Lelah,bingung,insecure dengan hubungan kita ini. Tapi kenapa kamu slalu menganggap bahwa pernyataan ku dengan sikap yang biasa aja.
Yang kamu katakan hanya 'maaf' tapi setelah itu kamu gak bisa meyakinkan aku apa yang membuat kamu gini. Aku paham ada sesuatu yang harus kamu kejar. Paham sekali aku.
Aku terkadang merasa kesepian disaat aku benar-benar gak tau harus cerita sama siapa. Cerita mengenai apa yang terjadi kepadaku beberapa belakangan ini. Aku juga lelah harus berpura-pura seolah aku baik-baik saja padahal aku sedang rapuh.
Pernah disaat aku bilang bahwa aku gak kuat dengan semua ini dan gak tau harus berbuat apa lagi. Kamu memintaku untuk cerita sama kamu dan bertanya 'kenapa'.
Entah kenapa justru yang ku lihat, bahwa kamu lebih mengarah ke 'penasaran' nya dari pada 'peduli' nya.
Kenapa ku bilang gitu? Karna disaat aku mau cerita kamu menghilang menjadi pendengar dari ceritaku. Udah biasa bagiku kamu seperti ini.
Itulah sebabnya aku gak bisa lagi menemukan dalam diri kamu sekarang bahwa kamu memang peduli terhadap aku. Padahal aku gak meminta lebih, Aku mau kamu care sedikit aja untuk sekarang buat aku.
Aku salah seperti ini? Tolong kasih tau kalau aku salah. Jangan menghilang terus. Aku ini apa bagi kamu?
Kamu gak pernah bertanya sesedih apa aku. Kamu juga gak pernah bertanya bagaimana perasaanku saat ini.
Mungkin kamu melihat aku baik-baik saja. Padahal aku gak terlihat baik-baik saja.
Baik-baik saja aku hanyalah sebuah sandiwara yang kubuat. Padahal dibalik itu, di kala saat aku sendiri. Aku sedih hingga meneteskan air mata.
Dari semua kata yang kusampaikan melalui tulisan ini merupakan sebagian perasaan yang mewakili rasaku. Aku gak pernah benci sama kamu. Mungkin aku sering marah ke kamu. To be honest, itu semata karna aku hanya ingin kamu care sama aku lagi.
Maaf, jika aku sering buat kamu marah, tidak bisa menjadi lebih baik,tidak pernah merasa aku yang terbaik untuk kamu, tidak pernah peduli dengan kamu,maaf aku gak pernah menjadi apa yang kamu inginkan, atau bahkan maaf jika aku pernah gak menuruti apa kemauan kamu hingga kamu sempat ragu bahwa aku gak akan nurut sama kamu.
Terimakasih. Sudah pernah aku repotkan, sudah pernah menjaga aku, sudah mengizinkan aku untuk tumbuh besar sama-sama dengan kamu, sudah kasih banyak hal untuk aku, aku juga bisa belajar mana yang baik dan buruk dari kamu, aku bisa belajar mencintai juga dari kamu,
Stay healty ya.
Salam,
Rahmah.
Dari aku untuk kamu.
0 comments:
Post a Comment