Janganlah kau sesali.
Janganlah kau tangisi.
Aku pergi untuk kembali lagi.
Hapuslah air matamu.
Hapuslah sakit hatimu.
Nantikan aku dibatas kota ini.
Janganlah kau sesali.
Janganlah kau tangisi.
Aku pergi untuk kembali lagi.
Hapuslah air matamu.
Hapuslah sakit hatimu.
Nantikan aku dibatas kota ini.
Np : Still with You - Jeongguk (BTS)
Sumpah. Sumpah. Sumpah.
Tepat 3 minggu aku dan dia nggak kontakan. Sama sekali engga kontakan. Jadi, kita ini benar-benar sudah selesai?
Kenapa ya ini harus terjadi? Bagaimana bisa?
Aku nggak tau untuk apa sebenarnya aku diciptakan, hingga akhirnya kita di pertemukan.
Saling mencintai, saling membutuhkan, saling melindungi satu sama lain. Selama ini aku hanya berjuang sendirian, aku mengemis pertolongan.
Tapi aku harus aku akui, semenjak pertemuan kita. Kamu menjadi salah satu hal baik dalam hidupku. Meski kini kita harus berjalan di jalur nya masing-masing, tak ada kata hal sia-sia yang pernah kita lakukan bersama meski hanya sesaat.
Sekarang aku sadar bahwa segala sesuatu yang bukan menjadi milik nya meskipun di paksakan tetap tidak akan bisa.
Sepertinya rasa saling membutuhkan, saling mencintai, dan saling melindungi.
Sederhana nya gini : Kita memang 'ada'. Tapi hanya 'sesaat'.
Karena sekeras bagaimana kamu mencoba, jika tuhan tetap tidak mengizinkan.. kamu bisa apa?
Aku hanya bisa memilikimu sementara. Tidak bisa sepenuhnya. Karena tuhan tidak mengizinkan 'kita'
Kita memang ada. Tapi hanya 'sekilas'. Tapi aku senang bahwa kita 'pernah' ada.
Sakit? Banget.
Karena kita pernah sama-sama berjuang sampai sejauh ini. Kita pernah bermimpi untuk bisa saling melindungi sampai kita bisa ditakdirkan bersama. Akan tetapi, segala sesuatu yang berawal dari mimpi rasanya bagi kita memang hanya sebuah mimpi yang tidak akan pernah tercapai. Kita akhirnya sadar bahwa tidak semua mimpi bisa menjadi kenyataan.
Aku tahu sesal itu pasti ada di hatimu, seperti yang terkadang aku rasain. Bagaimana tidak? Aku dan kamu sudah bersama sejauh ini, dengan segala mimpi-mimpi yang selalu kita bagi, dan segala rencana-rencana masa depan yang kita susun jauh-jauh hari.
Tapi kayaknya segalanya terlihat sia-sia ya?
Dengan segala mimpi yang harus kita akhiri, kamu merasa ngga selama ini kita kayak buang-buang waktu? Menjalani sesuatu yang pada akhirnya tidak membawa kita ke mana-mana?
Kamu pernah mikir ngga? Kenapa di antara sekian banyak manusia, kita yang harus menjalani skenario ini? Kenapa harus kita yang mengalami seperti ini?
Tapi,ngga ada salahnya bertanya kenapa semua ini terjadi. Tapi saat kamu lelah karena nggak kunjung dapetin jawaban nya, yakinlah bahwa Tuhan selalu punya rencana yang indah untuk kita di masa depan .
Ini adalah tentang bagimana merelakan. Barangkali suatu saat nanti kita bisa menyadari bahwa perpisahan kita memang memiliki hal baik yang akan kita terima nanti nya. Dan justru malah membuat kita nerasa lega atas perpisahan ini.
Kita ngga boleh nangis. Meski hasilnya ngga sesuai apa yang kita harapan setidaknya tidak ada yang percuma. Karena setidaknya kita sudah berusaha sekuat dan semampu kita.
Aku hanya akan mengenalmu bahkan jika nafasku berakhir. Karena kamu adalah satu-satunya. Bahkan jika semua berubah. Aku tidak akan pernah berubah. Kamu mungkin tau seberapa berat ini untukku kita.Tapi satu hal aku tidak pernah melupakan kenangan yang sudah kita lakukan bersama-sama.
Terima kasih untuk kenangan yang kita rajut bersama, terima kasih untuk segala hal yang aku pelajari dari kamu. Terima kasih sudah pernah mengenggam tanganku begitu kuat dan erat.
With love, R.
Hm.. jujur. Aku ngga tau harus memulai dari mana. Tapi yang pasti hampir setiap malam aku suka nangis sendirian. Seperti saat ini. Lagi dan lagi.