Tidak ada mengikhlaskan tanpa air mata. Sebab bagaimanapun tidak ada hati yang baik-baik saja menghadapi perpisahan.
Bahkan sebelum itu terjadi, terkadang hadirku saja tidak di hargai. Apalagi dengan perginya aku, tidak mungkin di cari.
Karena saat yang paling menyakitkan adalah sebenarnya ada, tetapi tidak di anggap keberadaannya.
Sementara kamu, kadang datang tiba-tiba. Kadang pergi tanpa suara. Karena seperti itu adalah hal yang paling kamu sukai bukan?
Sekarang melupakan kamu mungkin sulit. Tapi lambat laun aku pasti bisa.
Aku masih tak mengerti keadaan sekarang. Kamu itu benar menyayangiku atau tidak dapat melepaskanku?
Sebenarnya, bukan.
Bukan kamu yang berubah. ASLINYA kamu memang gitu. Tapi kalau sekarang. Lebih parah. Hehe. Tak apa.
Kita itu sering bertengkar, marah, kecewa, curiga, cemburu. Tapi tolong ingatkan aku ya untuk tetap bertahan meski sulit.
Salam,
Rahmah.
0 comments:
Post a Comment